Kamis, 21 Oktober 2010

konflik individu


      
        Konflik Tarakan Kesalahpahaman Individu,Bukan Masalah Suku

Pengertian konflik
        Konflik adalah pergesekan atau friksi yang terekspresikan di antara dua pihak
atau lebih, di mana masing-masing mempersepsi adanya interferensi dari pihak
lain, yang dianggap menghalangi jalan untuk mencapai sasaran. Konflik hanya
terjadi bila semua pihak yang terlibat, mencium adanya ketidaksepakatan
Para pakar ilmu perilaku organisasi, memang banyak yang memberikan definisi
tentang konflik. Robbins, salah seorang dari mereka merumuskan Konflik
sebagai : "sebuah proses dimana sebuah upaya sengaja dilakukan oleh
seseorang untuk menghalangi usaha yang dilakukan oleh orang lain dalam
berbagai bentuk hambatan (blocking) yang menjadikan orang lain tersebut
merasa frustasi dalam usahanya mancapai tujuan yang diinginkan atau
merealisasi minatnya". Dengan demikian yang dimaksud dengan Konflik adalah
proses pertikaian yang terjadi sedangkan peristiwa yang berupa gejolak dan
sejenisnya adalah salah satu manifestasinya.

        Terjadinya konflik dalam setiap organisasi merupakan sesuatu hal yang tidak
dapat dihindarkan. Hal ini terjadi karena di satu sisi orang-orang yang terlibat
dalam organisasi mempunyai karakter, tujuan, visi, maupun gaya yang berbedabeda.
Di sisi lain adanya saling ketergantungan antara satu dengan yang lain
yang menjadi karakter setiap organisasi. Tidak semua konflik merugikan
organisasi. Konflik yang ditata dan dikendalikan dengan baik dapat
menguntungkan organisasi sebagai suatu kesatuan. Dalam menata konflik dalam
organisasi diperlukan keterbukaan, kesabaran serta kesadaran semua pihak yang
terlibat maupun yang berkepentingan dengan konflik yang terjadi dalam
organisasi.

Konflik dua kelompok di Tarakan, Kalimantan Timur,  dianggap sebagai kriminal murni dan bukan masalah SARA. Kepolisian berpendapat konflik itu dipicu masalah individual dan pelakunya masih dikejar.

"Persoalan bukan antar suku tapi sebagai individu. Kesalahpahaman yang diikuti oleh pengeroyokan," kata Wakadiv Humas Mabes Polri Brigjen I Ketut Untung Yoga Ana saat ditemui di kantornya, Jalan Trunojoyo.
Yoga mengatakan, situasi di Tarakan berangsur kondusif. Warga yang bertikai dan tokoh setempat telah sepakat untuk menyelesaikan masalah ini sesuai hukum..

"Langkah-langkah koordinasi baik masyarakat setempat maupun Kepolisian sekarang dilakukan oleh Pemda maupun masyarakat setempat dan kepolisian melakukan pertemuan-pertemuan dalam rangka meredakan situasi," ujar Yoga.

Saat ini, kata dia, polisi masih mengejar 5 pelaku yang diduga terkait pengeroyokan dan penusukan. "Pelaku 5 orang itu sampai sekarang masih dicari Kepolisian," kata dia.

Konflik di Tarakan terjadi antara 2 kelompok warga. Akibat peristiwa itu seorang warga, Abdullah (50), tewas terkena tusukan senjata tajam. Sebanyak 9 warga lainnya diamankan Polres Tarakan.

Peristiwa itu dipicu perselisihan antar 2 kelompok anak muda yang berujung bentrok ratusan orang warga.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar